A. Hidangan Pembuka (Appetizer)
Hidangan pembuka atau dalam bahasa Inggris disebut appetizer dan dalam bahasa Perancis
dikenal dengan istilah hor’s d’oeuver.
Sebagai hidangan pembuka, appetizer berfungsi
merangsang nafsu makan dan disajikan sebagai hidangan pertama sebelum menikmati
hidangan yang lainnya.
B. Jenis Hidangan Pembuka
1. Hidangan pembuka dingin (cold appetizer)
Merupakan hidangan pembuka dalam bentuk kecil, yang berfungsi untuk
merangsang nafsu makan, tidak mengenyangkan (ringan dan lezat), tidak dibumbui
terlalu tajam, dibuat dan disajikan menarik, kombinasi rasa dan warna cocok
serta dihidangkan dalam keadaan dingin.
Hidangan pembuka dingin dihidangkan dengan temperatur 10°C–15°C.
Jenis hidangan pembuka dingin antara lain salad, canape,
dan aspic.
2. Hidangan pembuka panas (hot appetizer)
Hidangan pembuka dalam bentuk kecil biasanya dengan rasa gurih dan
asin yang berfungsi untuk merangsang nafsu makan, tidak mengenyangkan, dibuat
dan disajikan menarik, dengan kombinasi rasa dan warna, cocok dihidangkan dalam
keadaan hangat/panas. Hidangan pembuka panas (hot appetizer) dihidangkan dengan temperatur 50°C– 60°C.
Jenis hidangan pembuka panas (hot appetizer) yaitu antara lain fritture, resolles,
cheese soufle, croquette, dan quiche lorraine.
C. Bahan Pembuatan Hidangan Pembuka
Bahan untuk pembuatan hidangan pembuka/appetizer terdiri dari berbagai jenis kombinasi makanan yang
meliputi seafood, daging,
unggas, buah-buahan, serta sayuran.
D. Klasifikasi Hidangan Pembuka (Appetizer)
A. Salad
a. Pengertian salad
Salad dapat diartikan sebagai suatu makanan yang merupakan campuran dari sayuran
hijau segar (crispy
leaf vegetables ), buah, daging, unggas dan ikan yang dihidangkan bersama dressing atau hanya terdiri
dari buah segar dan juice.
Fungsi :
Untuk membangkitkan selera makan
dalam porsi kecil, karena salad berfungsi sebagai pengantar hidangan berikutnya
( sebagai appetizer ).
Komposisi Salad :
Salad yang lengkap (complete salad)
terdiri dari 4 bagian pokok yaitu :
Alas atau
dasar ( underliner )
Alas atau dasar umumnya terbuat dari
daun slada atau lettuce dalam keadaan segar.
Hal – hal yang perlu diperhatikan
pada waktu menata underliner adalah sebagai berikut :
Daun slada/lettuce dalam
keadaan segar dan tidak berlubang-lubang
Underliner tidak boleh
menutup pinggiran piring
Underliner tidak boleh
terlalu menjorok keluar dan tidak boleh terlalu masuk sehingga tertutup bahan
bodi
Underliner tidak boleh
terlalu banyak
ISI ( body )
Isi merupakan bahan utama dari salad
sebab dari jenis bahan isi yang dipakai akan menentukan nama dari salad yang
akan disiapkan dan dihidangkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
saat menyiapkan dan menata bahan isi, yaitu :
Bahan isi terdiri dari
bahan sayuran, buah-buahan dan bahan dari hewani yang merupakan sumber protein
Bahan isi yang terbuat
dari campuran beberapa bahan sebaiknya dicampur dengan saos sesaat akan
dihidangkan
Bahan isi yang telah
tercampur dengan saos, pada saat dihidangkan merupakan satu onggokan yang rapi
( saos belum mencair )
Bahan isi tidak boleh
menutupi bagian dari underliner
Saos (
dressing )
Saos
adalah cairan yang dikentalkan semi liquid yang mempunyai rasa kecut dan tajam.
Salad dressing
merupakan bagian yang akan sangat menentukan cita rasa salad.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat
memberikan dressing pada salad adalah sebagai berikut :
Ø Dressing tidak boleh
terendam
Ø Pemberian pada sayuran
hijau sesaat akan dihidangkan
Ø Textur saos kental
Ø Warna krim/putih
kekuningan
Ø Rasa asam tajam
Ø Tidak beraroma anyir/amis
Jenis-jenis dressing yang
sering digunakan pada penyajian salad antara lain mayonaise, French
dressing, Thousand Island
dressing, Italian dressing, Sour cream dressing, Vinegar and oil dressing, Russian
dressing, Boiled or cooked dressing.
Hiasan (
garnish )
Garnish berarti hiasan. Hiasan
merupakan bahan pelengkap pada saat menghidangkan salad sehingga penampilan
salad pada saat dihidangkan terlihat lebih menarik.
Hal-hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :
Ø Garnish sederhana dan
menarik
Ø Garnish dapat dimakan
bersama salad
Ø Rasanya sesuai dengan
bahan bodi
Ø Bentuk tidak terlalu besar
Ø Diambil dari salah satu
bahan bodi
Ø Jumlah tidak terlalu
banyak
Salad yang
baik dapat dilihat dari 4 hal, yang meliputi :
Textur ( susunan bahan-bahan )
Bahan dari salad sebaiknya
diambil dari bahan yang mempunyai textur segar, lembut bila mempergunakan bahan
dari umbi-umbian, protein hewani harus dimasak terlebih dahulu dengan baik
Consistency ( keadaan campuran bahan
)
Pencampuran bahan utama (
bodi ) dengan saos harus tepat, tidak terlalu kering, dan tidak terlalu berair
atau lembab
Taste
Rasa
harus seimbang dan harmonis antara body dan dressing
Appearance ( penampilan ).
Penampilan
salad tidak hanya tergantung pada komposisi bahan dan
warna, tetapi ukuran alat hidang (salad
bowl/dessert plate) juga harus sesuai
dengan salad yang ada di atasnya.
Salad dapat digolongkan
berdasarkan bahan utama/body yang dipergunakan, yaitu :
Ø Vegetables salad
Ø Meat salad
Ø Seafood salad
Ø Fish salad
Komposisi jenis salad
Komposisi salad mempunyai pengaruh terhadap cara pembuatan
salad.
Jenis salad antara lain:
Ø Simple salad dibuat dari 1
atau 2 jenis bahan makanan yang dipergunakan
Ø Complete/compound salad
dibuat dari 3 jenis atau lebih bahan makanan yang dipergunakan
Ø American salad
Adalah mirip dengan compound
salad, hanya body terbuat
dari buah.
Contoh: Florida salad, orange salad.
Temperature salad
Ø Cold salad pada umumnya
dihidangkan dalam keadaan dingin dengan suhu 10°C – 15°C
Ø Hot salad, salad yang
dibuat dan dihidangkan dalam keadaan panas dengan suhu 50°C – 60°C
Fungsi salad dalam menu
Salad dapat dihidangkan sebagai :
Appetizer ( hors d’ouvere atau cold
appetizer )
Sebagai makanan pembuka
untuk membangkitkan selera makan. Porsi salad antara 40 – 50 gram
Accompaniment/side dish
Berfungsi sebagai
pelengkap hidangan pokok atau makanan utama ( main course ). Porsi salad antara
40 – 50 gram
Main dish
Dihidangkan sebagai main
dish untuk orang vegetarian atau oaring yang tidak makan daging tetapi hanya
makan sayuran saja. Berat 1 porsi salad antara 80 – 125 gram
Dessert
Dengan porsi 80–100 gram.
B. Aspic Jelly
Merupakan hidangan pembuka yang terbuat dari stock yang dijernihkan (clarified) dengan campuran daging,
putih, telur, air/stock dingin,
ditambah larutan gelatine kemudian
simmer selama 2 jam, disaring kemudian
didinginkan.
a. Fungsi aspic jelly
v Sebagai cold appetizer (hidangan pembuka
dingin).
v Pelapis hidangan
pembuka agar lebih menarik, misalnya: pada hidangan chicken ballotines.
v Sebagai
campuran chaud froid sauce.
v Garnish pada cold buffer,
dipotong-potong atau dicetak.
C. Pate
Adalah hidangan pembuka dingin yang terbuat dari daging ayam, sapi,
ikan, hati yang dicincang halus dan
diberi bumbu. Kemudian dicetak dengan cetakan empat persegi panjang bahan
keramik, stainles steel aluminium,
seng dan dibungkus dengan adonan (pie)
kemudian dimasukkan dalam cetakan dan dipanggang di dalam oven.
Pate dihidangkan dingin,
dipotong-potong seberat 75–100 gr untuk per-orang. Nama pate diambil dari bahan pokok yang dipergunakan.
Contoh: chicken pate,
game pate, veal, pate, fish pate, dan liver pate.
D. Galantine
a. Pengertian
Galantine adalah hidangan yang
terbuat dari ayam, daging, ikan dalam bentuk utuh, dan diisi dengan ayam,
daging, ikan yang dicincang dan ditambah bumbu dan sayuran sebagai variasi
warna.
Galantine dapat dihidangkan
sebagai :
Hidangan pembuka dengan berat 75–100 gr
Hidangan main course seberat
250–500 gr.
Selain itu, galantine juga
dapat dihidangkan sebagai hidangan buffet
pada acara khusus.
E. Ballotines
Hidangan yang terbuat dari paha ayam dan paha kambing, yang
diisi dengan campuran daging giling, bumbu dan sayuran sebagai variasi warna.
Hidangan ballotines yang
diselesaikan dengan chaud froid sauce
aspic jelly dapat dihidangkan sebagai hidangan pembuka seberat 75–100 gr
atau hidangan main course seberat
250–500 gr dengan disertai demiglace
sauce atau diable sauce.
F. Croquette
Adalah hidangan pembuka panas untuk merangsang napsu makan
berbentuk kecil. Diawali dengan proses pembuatan roux yang dapat dicampur dengan berbagai bahan daging ayam,
sayuran, telur, bentuk menurut selera.
Kemudian dilanjutkan dengan dilapisi tepung panir, kemudian
digoreng dengan menggunakan minyak banyak lalu sajikan hangat.
G. Resoles
Merupakan hidangan pembuka panas, yang mempunyai rasa gurih dan
asin yang dihidangkan hangat, dengan bahan terigu, kuning telur, mentega cair,
susu, garam yang dibuat crepe dan diisi ragout
atau isian yang lain dibentuk segitiga atau persegi, dipanir dan digoreng dalam
minyak banyak.
H. Quiche lorraine
Merupakan hidangan pembuka panas, untuk merangsang nafsu makan
diawali dengan membuat adonan lembaran (pie
dough), cetak bulat isi dengan daging cincang siram dengan saus custard, taburi keju parut.
terimakasih sudah berbagi :) ditunggu postingan selanjutnya
BalasHapusMakasih ilmunya
BalasHapus